os202

OS202

View the Project on GitHub rabialco/os202

HOME


Top 10 List of Week 03

  1. File Atrributes Hal pertama yang saya pelajari adalah bahwa adapun bentuk-bentuk dari file attributes yaitu:
    • Name : Bentuk dari file attributes yang membantu penamaan file agar mudah untuk dibaca oleh manusia karena penamaan file dengan nama merupakan human-readable form.
    • Identifie : Bentuk dari file attributes yang membantu dalam memberikan pembeda dari identifikasi sebuah file. Bentuknya dapat berupa tag yang unik atau sebuah angka, tetapi hal ini merupakan non-human-readable form karena file attributes ini berfungsi untuk membedakan file diantara file system.
    • Type : Bentuk dari file attributes yang membantu pembedaan file dalam system dari jenis-jenis dari masing file.
    • Size : Bentuk dari file attributes yang membantu pembedaan file dalam system dari ukuran file. Pembedaan file ini biasanya dibagi tidak hanya satu satuan ukuran tetapi banyak seperti bytes, words, atau blocks.
    • Protection : Bentuk dari file attributes yang membantu pemberian akses ke dalam file tersebut, sehingga dapat dibilang protection mengatur siapa saja yang boleh melakukan akses ke dalam file tersebut. Akses ke dalam file tersebut tidak hanya membaca tapi meliputi penulisan, executing, dll.
    • Timestamps and user identification : Bentuk dari file attributes yang membantu melakukan pencatatan pembedaan file dari waktu file tersebut ada di dalam device tersebut. Atribut waktu yang ada di dalam file ini meliputi pembuatan, modifikasi, penggunaan, dll. Atribut file ini juga membantu atribut lain seperti protection, security, dan usage monitoring dalam suatu file di dalam device.
      -> Source : OSC10, Page 530
  2. File Operations
    Hal kedua yang saya pelajari adalah bahwa file operations merupakan suatu operasi di dalam operating system yang dapat dilakukan terhadap suatu file yang ada di dalam device. Hal-hal yang merupakan bentuk-bentuk dari file operations yaitu :
    • Creating Files : Bentuk dari file operations yang melakukan pembuatan file di dalam device. Adapun dua tahap dari pembuatan file yaitu yang pertama adalah melakukan pengecekan apakah di dalam sistem penyimpanan ada ruang yang dapat digunakanuntuk melakukan menyimpan file tersebut, jika ada maka lanjut ke step selanjutnya. Step kedua adalah ketika membuat file baru maka harus melakukan pemilihan terhadap directory penyimpanan di dalam suatu device.
    • Opening Files : Bentuk dari file operations yang membuka akses ke dalam suatu file. Operasi ini merupakan tahap yang digunakan ketika sebelum melakukan operasi lainnya kecuali create dan delete karena ketika melakukan semua operasi lain harus melakukan open terlebih dahulu.
    • Writing Files : Bentuk dari file operations yang melakukan penulisan isi dari apa yang ingin dimasukkan ke dalam sebuah file. Untuk melakukan operasi ini terlebih dahulu dilakukan operasi open untuk melakukan akses, ketika sudah mendapatkan akses, maka selanjutnya bisa dilakukan penulisan di dalam file tersebut. Sistem yang digunakan di dalam ketika melakukan writing files dibantu oleh write pointer dalam melakukan pengisian file yang diinginkan.
    • Reading Files : Bentuk dari file operations yang melakukan pembacaan isi dari apa yang ingin dibaca dari sebuah file. Untuk melakukan operasi ini terlebih dahulu dilakukan operasi open untuk melakukan akses, ketika sudah mendapatkan akses, maka sealnjutnya bisa dilakukan pembacaan di dalam file tersebut. Sistem yang digunakan di dalam ketika melakukan reading files dibantu oleh read pointer dalam melakukan pembacaan file yang sedang dibaca.
    • Repositioning Files : Bentuk dari file operations yang dapat pencarian dari posisi file di dalam directory dalam suatu device. Untuk melakukan operasi ini terlebih dahulu dilakukan operasi open untuk melakukan akses, ketika sudah mendapatkan akses, maka selanjutnya bisa dilakukan pencarian posisi dari file. Operasi ini sebenarnya tidak memerlukan sebuah I/O, selain itu operasi ini banyak diketahui dengan nama seek.
    • Deleting Files : Bentuk dari file operations yang dapat melakukan penghilangan file di dalam directory suatu devices. Tahap yang dilakukan pertama kali ketika ingin melakukan delete adalah dengan mencari directory dengan penamaan file yang dituju, ketika sudah ditemukan maka untuk melakukan penghilangan adalah dengan pelepasan semua isi dari file space yang ada di dalamnya, ketika sudah dilakukan maka file akan hilang.
    • Truncating Files : Bentuk dari file operations yang dapat melakukan penghilangan file tanpa menghilangkan atribut dan dapat dibilang hal ini hanya menghilangkan isi dari file saja. Hal yang dilakukan dari operasi ini adalah dengan memberi panjang file menjadi nol, dan file space dilepas.
      -> Source : OSC10, Page 532
  3. File Access Methods
    Hal ketiga yang saya pelajari adalah bahwa file access methods memiliki definisi sebagai suatu aksi dalam melakukan akses dan pembacaan dari informasi yang ada di dalam suatu memori komputer. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan ketika melakukan file access yaitu :
    • Sequential Access : Bentuk dari file access methods yang melakukan akses ke dalam suatu file dengan cara satu persatu dengan melakukan pembagian pembacaan secara berurutan. Cara akses ini merupakan cara yang paling umum digunakan ketika melakukan akses ke dalam suatu file. Selain itu, cara ini merupakan cara akses yang paling simpel dan mudah dilakukan.
    • Direct Access : Bentuk dari file access methods yang melakukan akses ke dalam suatu file dengan cara pencarian file dari rekaman logis dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan menulis rekaman dengan cepat tanpa urutan tertentu. Cara ini biasa melakukan akses langsung yang didasarkan pada model disk file, karena disk memungkinkan akses acak ke blok file apa pun. Selain itu, cara ini juga memiliki nama lain yaitu relative access.
    • Other Access: Bentuk dari file access methods yang melakukan akses ke dalam suatu file dengan cara membangunnya di atas metode akses langsung. Metode ini umumnya melibatkan pembuatan indeks untuk file tersebut. Indeks, seperti indeks di bagian belakang buku, berisi petunjuk ke berbagai blok. Untuk menemukan record dalam file, pertama-tama kita mencari indeks dan kemudian menggunakan pointer untuk mengakses file secara langsung dan menemukan record yang diinginkan.
      -> Source : OSC10, Page 539, 540
  4. Directory Structure
    Hal keempat yang saya pelajari adalah bahwa directory structure merupakan suatu struktur dari direktori yang dapat dilihat sebagai tabel simbol yang menerjemahkan nama file ke dalam blok kontrol file mereka. Adapun bentuk-bentuk skema dari pendefinisian struktur logikal dari sebuah direktori yaitu :
    • Single-Level Directory : Bentuk dari directory structure yang merupakan struktur direktori paling sederhana. Hal ini dikarenakan semua file disimpan dalam direktori yang sama sehingga mudah didukung dan dipahami. Namun, direktori tingkat tunggal memiliki batasan yang signifikan, ketika jumlah file bertambah atau ketika sistem memiliki lebih dari satu pengguna.
    • Two-Level Directory : Bentuk dari directory structure yang merupakan struktur yang dimana setiap pengguna memiliki direktori file pengguna (UFD) sendiri. UFD memiliki struktur yang serupa, tetapi masing-masing hanya mencantumkan file dari satu pengguna. Saat pekerjaan pengguna dimulai atau pengguna masuk, direktori file master (MFD) sistem akan dicari. MFD diindeks oleh nama pengguna atau nomor akun, dan setiap entri mengarah ke UFD untuk pengguna tersebut.
    • Tree-Structured Directory : Bentuk dari directory structure yang merupakan struktur yang dimana struktur direktori tersebut akan digeneralisasi secara alami yang berarti dengan memperluas struktur direktori ke pohon dengan ketinggian sembarang. Generalisasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat subdirektorinya sendiri dan mengatur file mereka sesuai dengan itu. Pohon adalah struktur direktori yang paling umum. Pohon tersebut memiliki direktori root, dan setiap file dalam sistem memiliki nama jalur yang unik.
    • Acylic-Graph Directory : Bentuk dari directory structure yang merupakan struktur yang dimana menggunakan sistem dengan grafik tanpa siklus yang memungkinkan direktori untuk berbagi subdirektori dan file. File atau subdirektori yang sama mungkin ada di dua direktori berbeda. Grafik asiklik adalah generalisasi alami dari skema direktori terstruktur pohon.
    • General Graph Directory : Bentuk dari directory structure yang merupakan menggunakan skema garbage collection yang dapat menentukan kapan referensi terakhir telah dihapus dan ruang disk dapat dialokasikan kembali. Pengumpulan sampah melibatkan penjelajahan seluruh sistem file, menandai segala sesuatu yang dapat diakses. Kemudian, operan kedua mengumpulkan semua yang tidak ditandai ke daftar ruang kosong.
      -> Source : OSC10, Page 542, 543, 545
  5. Directory Implementation
    Hal kelima yang saya pelajari adalah bahwa directory implementation memiliki tujuan untuk melakukan pemilihan algoritma alokasi direktori dan manajemen direktori secara signifikan mempengaruhi efisiensi, kinerja, dan keandalan sistem file. Adapaun hal yang termasuk dari directory implementation yaitu :
    • Linear List : Bentuk dari directory implementation yang merupakan metode paling sederhana untuk mengimplementasikan direktor. Caranya adalah dengan menggunakan daftar linier dari nama file dengan pointer ke blok data. Metode ini sederhana untuk diprogram tetapi memakan waktu ketika melakukan eksekusi.
    • Hash List : Bentuk dari directory implementation yang menggunakan struktur data untuk direktori file dengan tabel hash. Di sini, daftar linier menyimpan entri direktori, tetapi struktur data hash juga digunakan. Tabel hash mengambil nilai yang dihitung dari nama file dan mengembalikan penunjuk ke nama file dalam daftar linier. Sehingga, bentuk directory implementation memiliki waktu pencarian direktori yang sedikit dikarenakan memiliki kinerja penyisipan dan penghapusan juga cukup mudah, meskipun beberapa ketentuan harus dibuat ketika terjadi benturan di mana dua nama file memiliki hash ke lokasi yang sama.
      -> Source : OSC10, Page 568
  6. Storage Efficiency
    Hal keenam yang saya pelajari adalah bahwa storage efficiency memiliki definisi sebagai kemampuan untuk menyimpan dan mengelola data yang menghabiskan paling sedikit ruang dengan sedikit atau tanpa dampak pada kinerja. Dengan adanya storage efficiency juga akan menghasilkan keuntungan yaitu membuat total biaya operasional menjadi lebih rendah. Selain itu, storage efficiency merupakan solusi dari realita nyata yang banyak diinginkan oleh user untuk mengelola biaya, mengurangi kompleksitas, dan membatasi risiko.
    -> Source : Storage Efficiency

  7. Storage Performance
    Hal ketujuh yang saya pelajari adalah bahwa storage performance memiliki definisi sebagai sebuah ukuran seberapa baik kinerja perangkat penyimpanan, terutama tempat penyimpanan seperti hard drive. Hal ini diukur dengan menguji storage dan membandingkan kinerjanya dengan metrix standar. Metrix kinerja penyimpanan membantu administrator TI dan SI menilai keefektifan sistem penyimpanan mereka dan kemampuannya untuk mendukung organisasi bisnis. Kinerja penyimpanan biasanya diukur dari segi kapasitas, keluaran, dan pemanfaatan.
    -> Source : Storage Performance

  8. Remote File Systems
    Hal kedelapan yang saya pelajari adalah bahwa Remote File System merupakan sebuah cara komunikasi jarak jauh antara banyak komputer dalam melakukan pertukaran sumber daya antar kota maupuan dunia. Salah satu contoh konkrit dari pertukaran sumber daya antar komputer adalah pertukaran data dalam bentuk file. Adapun integrasi yang muncul dari penggunaan remote file system yaitu :
    • The Client-Server Model : Bentuk dari remote file systems yang memungkinkan komputer untuk menghubungkan satu atau lebih sistem file dari satu atau lebih mesin jarak jauh. Dalam hal ini, mesin yang berisi file adalah server, dan mesin yang mencari akses ke file tersebut adalah klien. Dapat disimpulkan, bahwa bentuk ini merupakan hubungan klien-server sama dengan mesin berjaringan dalam melakukan pertukaran atau pun berbagi data file secara jarak jauh antar komputer.
    • Distributed Information Systems : Bentuk dari remote file systems yang merupakan cara untuk membuat sistem klien-server menjadi praktis atau yang sering dikernal sebagai sistem informasi terdistribusi yang menyediakan layanan penamaan terdistribusi sehingga menyediakan akses terpadu ke informasi yang diperlukan untuk komputasi jarak jauh. Sistem nama domain (DNS) menyediakan terjemahan nama-host-ke-alamat-jaringan untuk seluruh Internet.
    • Failured Modes : Bentuk dari remote file systems yang merupakan bentuk kegagalan dari remote file systems yang muncul akibat adanya kompleksitas sistem jaringan dan interaksi yang diperlukan antara mesin jarak jauh, lebih banyak masalah dapat mengganggu pengoperasian sistem file jarak jauh yang benar. Dalam kasus jaringan, jaringan dapat terputus antara dua host. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kegagalan perangkat keras, konfigurasi perangkat keras yang buruk, atau masalah implementasi jaringan.
      -> Source : OSC10, Page 605
  9. Consistency Semantics
    Hal kesembilan yang saya pelajari adalah bahwa consistency semantic memiliki definisi sebagai kriteria penting untuk mengevaluasi sistem file apa pun yang mendukung berbagi file. Semantik ini menentukan seberapa banyak pengguna sistem mengakses file bersama secara bersamaan. Secara khusus, mereka menentukan kapan modifikasi data oleh satu pengguna akan dapat diamati oleh pengguna lain. Semantik ini biasanya diimplementasikan sebagai kode dengan sistem file. Adapun contoh dari consistency semantics yaitu :
    • UNIX Semantics : Bentuk dari consistency semantics yang memungkinkan file dikaitkan dengan gambar fisik tunggal yang diakses sebagai sumber daya eksklusif. Perselisihan untuk gambar tunggal ini menyebabkan penundaan dalam proses pengguna.
    • Session Semantics : Bentuk dari consistency semantics yang memungkinkan sebuah file dapat diasosiasikan sementara dengan beberapa (mungkin berbeda) gambar pada waktu yang bersamaan. Akibatnya, beberapa pengguna diizinkan untuk melakukan akses baca dan tulis secara bersamaan pada gambar file mereka, tanpa penundaan. Hampir tidak ada batasan yang diterapkan pada penjadwalan akses.
    • Immutable_Shared-Files Semantics : Bentuk dari consistency semantics yang memiliki pendekatan unik yang tidak bisa melakukan pengubahan file secara bersamaan. Setelah file dibuat dan di publish oleh pembuatnya, maka file tersebut tidak akan bisa dimodifikasi. File yang tidak dapat diubah memiliki dua properti utama: namanya tidak dapat digunakan kembali, dan isinya tidak dapat diubah. Jadi, nama file yang tidak dapat diubah menandakan bahwa konten file sudah diperbaiki. Implementasi semantik ini dalam sistem terdistribusi yang sederhana, karena berbagi bersifat disiplin (hanya dapat di read).
      -> Source : OSC10, Page 608
  10. Network File System (NFS)
    Hal kesepuluh yang saya pelajari adalah bahwa NFS merupakan integrasi antara keseluruhan struktur direktori dan antarmuka sistem klien. NFS adalah contoh yang baik dari sistem file jaringan klien-server yang banyak digunakan dan diimplementasikan dengan baik. Selain itu, NFS adalah implementasi dan spesifikasi dari sistem perangkat lunak untuk mengakses file jarak jauh melalui LAN (atau bahkan WAN).
    -> Source : OSC10, Page 610